Keterampilan Berbahasa Dikembangankan Melalui Karya Sastra


Dalam Bahasa Indonesia memiliki empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa ini memiliki hubungan yang erat dan dari keempat keterampilan ini juga yang paling sulit dilakukan adalah menulis. Dalam menulis seseorang memerlukan perhatian khusus dan lebih. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, kita biasanya melalui suatu hubungan urutan yang teratur. Mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum memasuki sekolah. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan. Semakin terampil kita berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak pelatihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir.
Karya sastra merupakan cerminan kehidupan setiap manusia. Setiap lika- liku kehidupan manusia dapat dituangkan dalam karya sastra. Karya sastra terdiri atas tiga bentuk yaitu prosa, puisi dan drama. Sastra tidak serta merta jatuh dari langit. Sastra lahir melalui proses pergulatan pengarang kondisi sosial budaya zamannya. Membaca karya sastra pada hakikatnya membaca keadaan masyarakat dan budaya dalam karya itu sendiri. membaca karya sastra berarti memberikan napas bagi jiwa, serta mengasah seni dan sense. Melalui karya sastra, manusia dapat mengasah kepekaan budi dan emosinya. Karya sastra menjadi jembatan untuk bercermin dan membandingkan situasi dunia yang dihuni, yang di pijak dan ditempatinya saat ini. Melalui keterampilan berbahasa, budaya dan sejarah sastra itu serta segala yang menyangkut masa lalu perasaan tertentu dapat muncul di hati, seolah-olah kita sendiri mengalaminya. Rugilah bagi siapa saja yang tak pernah membaca karya sastra. 
Keempat keterampilan berbahasa ini bisa kita kembangkan melalui karya sastra. Dalam dunia pendidikan para pengajar terus berupaya meningkatkan keberhasilan dalam pembelajaran bahasa melalui pencapaian kompetensi berbahasa, yakni menyimak, membaca, berbicara dan menulis. Seperti yang kita ketahui kemahiran berbahasa dibedakan menjadi dua, yaitu kemahiran berbahasa tulis dan kemahiran berbahasa lisan. Kemahiran berbahasa tulis melibatkan aspek membaca dan menulis. Sedangkan kemahiran berbahasa lisan melibatkan aspek menyimak dan berbicara. Empat kegiatan berbahasa adalah dasar yang bisa  menjadi modal dalam menulis karya sastra. Dalam pembelajaran bahasa dan sastra keempat keterampilan tersebut dapat dilaksanakan secara terpadu, tidak terpisahkan. Keterpaduan tersebut merupakan wujud dari suatu proses komunikasi yang melibatkan empat keterampilan berbahasa. 
 Keterampilan menyimak
     Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian berita, laporan, saran, berita, pidato, wawancara dan pembacaan karya sastra berbentuk puisi, cerita rakyat, drama, cerpen dan novel.
 Keterampilan berbicara 
          Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam kegiatan diskusi, bercerita dan mengomentari pembacaan puisi dan pementasan drama.
      Keterampilan membaca
        Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis teks nonsastra berbentuk grafik, tabel, artikel, tajuk rencana, teks pidato, serta teks sastra berbentuk puisi, hikayat,novel dan puisi. Karya sastra berbagai angkatan dan sastra melayu klasik. Keterampilan membaca merupakan satu di antara keterampilan yang harus dikembangkan dalam pembelajaran bahasa dan sastra. Keterampilam membaca memiliki peranan yang sangat penting bagi seseorang.
·         Keterampilan menulis
        Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi dalam bentuk teks narasi, persuasif, deskripsi, ekposisi, argumentasi dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerpen, drama dan kritik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hanya Ingin Bersama Dengan-Mu

Selamat Pagi

Kepada Fajar