Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Keraguan

Gambar
Pada malam aku bertanya "apakah benar dia milikku?"  Tapi malam enggan menjawab  Dia hanya diam dan membisu  Goresan keraguan itu semakin membuatku takut  Kata sayang yang kau lontarkan memang sangat manis  Tetapi bagiku itu hanya hiasan dibalik kebohonganmu Kepercayaan yang hilang dan keyakinan yang tersimpan  Semua terhapus goresan keraguan  Yang terus menghimpit ruang hati dan pikiran  Entahlah  Keraguan itu membuatku terus bertanya  Dan tanpa jawaban  Sungguh menyiksaku  Haruskah aku pergi?  

Perihal Rindu Yang Mengusik

Gambar
Biarlah hari ini menjadi tanggung jawabku  Biarkan pagi memburu senja  Biarkan senja merangkul malam  Karena waktu takkan mampu menyapu rinduku  Tapi kamu  Adalah tujuan utama saat rindu berlabu 

Sebuah Rasa

Gambar
Aku terdiam dalam sepi  Aku bisu dalam kegelapan Dan di penghujung waktu yang telah hilang  Aku tetap menggenggam erat rasaku  Tanpa memiliki kesimpulan tentang rasamu  Hanya mampu meratapi rasaku  Dan mendoakan munculnya rasamu 

Di tepi pantai

Gambar
Ku pejamkan mata Ku rasakan angin yang berhembus menerpaku  Deburan ombak mendekati pasir yang  terhampar Pasir putih menghampar luas mengilatkan cahaya mentari  Dibawah sinar sang matahari  Ku duduk beralaskan kayu yang rapuh Perlahan ku membuka mata  Ku pandangi ombak yang berlari  Seakan mengajak aku tuk bercerita  Seandainya ombak mengajakku bercerita  Akan ku ceritakan tentang rinduku  Kepada sang arjuna  Yang terhalang waktu dan jarak  Ingin rasanya aku terbang melayang  Bersama burung camar mengitari laut biru  Dan menemui sang pemilik rindu itu

ku Titip Rindu Pada Senja

Gambar
Kepadamu yang telah hadir  Telah kutitip rindu pada langit senja yang seteduh matamu  Pandangilah merah jingganya, hingga rindu yang hangat itu, merasuk kedalam cakrawala hatimu  Layaknya terang dan gelap yang bertemu di kala senja  Pertemuan kita yang singkat itu tak akan kulupakan  Segala kenangan telah tersimpan dalam relung jiwa  Biar ku miliki hingga senja tak ada lagi  Satu hal yang perlu kau tau Perihal memiliki dan melupakanmu Kamu seperti sang mentari yang selalu hadir, walaupun dia terbenam hari ini  Ia akan datang lagi di keesokan harinya  Salam 🙏

Teras Rumah

Senja pun datang menyapaku  Meskipun tak lama  Senyuman yang indah dari sang senja  Membuat hati terasa tenang  Di depan teras rumah  Di temani secangkir kopi  Kita duduk berdampingan  Menceritakan hal yang membuat kita asyik sendiri   Senja sore ini menjadi saksi  Bahwa kamulah alasanku tertawa hari ini  Terimakasih senja.... Karena kamu aku menghargai setiap waktu yang ada 

Mengapa Engkau Kembali

Gambar
Pagiku terasa hambar karena kehadiranmu kembali  Kopiku kini menjadi dingin sama seperti sikapmu  Kopiku kini menjadi manis sama seperti janjimu  Suasana pagiku terasa dingin sama seperti sapaanmu yang tak sehangat dulu  Tatapan yang dulu adalah miliki kini telah menjadi miliknya  Semua yang pernah menjadi milikku telah diambil olehnya  Lalu, untuk apa kau datang dan kembali padaku  Apakah kau akan memberikanku seperangkat kenangan lagi?  Tetapi sudahlah ... Aku tahu dia sudah memberikanmu kehangatan yang lebih  Kopiku sudah habis dan yang tersisa hanyalah ampasnya  Seperti kisah kita yang sekarang hanya menjadi sebuah kenangan yang semu 

Rindu itu Sunyi

Gambar
Pagi itu diam  Dan malam ini sunyi  Ketika pucuk pucuk cemara terpaku bisu  Membawa jiwaku mengembara  Hingga menembus batas lamunku  Disini... Masih aku simpan setangkup rindu untukmu  Di sudut hati Dimana keresahan membias sendu  Hingga lelah hati temani sepiku  Entahlah Masih sanggupkah tangan ini melukis langit  Dan menggambarkan garis garis pucat wajahmu  Diantara rindu yang menghempas aku  Atau biarkan saja angin menghampus jejakmu  Mungkin  Aku akan tetap menanti  Sampai engkau kembali disini 

Lukisan Kehidupan

Gambar
Hidup seperti sebuah lukisan  Kadang berwarna, kadang kusam  Terkadang ada saja coretan yang mengganggu  Terkadang menyatu dan terkadang beradu dalam satu lembaran  Tak pernah menyatu  Semua terasa menyakitkan tetapi kuas menari dengan lihai  Membuat semua terasa indah  Menyatu dalam satu harmoni  Semua warna menyatu dalam satu sebuah pesona hidup 

Pergi Tanpa Pesan

Entah kabar apa yang ku dengar  Kepergianmu pagi ini menyisahkan luka  Engkau pergi meninggalkan kami  Tanpa sepatahkan kata pun  Seperti senja yang pergi tanpa mengucapkan  Salam perpisahan  Ragamu kaku, tetapi kisah kita utuh  Engkau selalu ada ketika kami membutuhkanmu  Namun, sekarang engkau jauh dan tak bisa kami sentuh  Tempat bersandar hati rapuh Tempat bercerita semua menjadi keluh  Sekarang bayangamu hanya semu semata  Senyuman kami layu, memandang potretmu  Tenangkanlah kami  Kuatkanlah kami  Bayanganmu pengobat rindu  Tak banyak kata terucap  Tak banyak pinta terungkap  Hanya punya sedikit doa dan harap  Semoga engkau tenang disana  Kami selalu mencintaimu 

Penikmat Rindu

Gambar
Akulah gadis malang penikmat rindu  Yang selalu menunggu balasan rindu darimu  Termangung sepi bertumpuk rindu  Menantimu di ujung senja  Rasa rindu selalu tergiang dalam telingaku  Segumpal kenangan yang ingin terulang  Seperti katamu, malam tak akan menungguku  Ya..... Seperti itulah rinduku  Tak akan menunggumu untuk kembali 

Selamat Pagi

Gambar
Sinar mentari pagi ini sangat indah  Seperti bait demi bait sajak yang ku kutat  Yang menceritakan tentang rindu sisa semalam  Malam pekat perlahan menghilang  Di sela hembusan angin pagi  Duka lara ku sematkan  Secangkir senyum pagi ini  Membangkitkan diri untuk menyambut hari baru  Dan semua sesakku hari ini ku singkirkan  Untuk menyambut mentari pagi ini 

Mungkin

Gambar
Mungkin saatnya sudah berlalu  Ketika semalam engkau kirimkan pesan singkat  Bagimu pesan itu tak berarti apa-apa  Tetapi bagiku  Itu sebuah kata isyarat perpisahan  Mungkin saatnya kamu berlalu, karena hatiku semakin kelam  Aku dan kamu bagaikan ranting yang rapuh dan daun kering  Aku tak ingin berharap lagi padamu  Apalagi air matamu  Mungkin aku hanya akan memberimu segelintir rindu  Aku juga tak akan menyapamu  Aku hanya akan memberimu sedikit senyuman  Lalu pergi dan tak akan melihatmu  Mungkin begitu............

Hadirmu

Gambar
Ketika mentari menyapa dengan senyumannya Aku memulai hariku dengan kesendirian  Menapaki jalan sunyi yang tak terlupakan  Hati terasa sepi tak bertuan  Menyimpan harapan yang tlah lama tersimpan  Dan kamu hadir laksana embun di pagi hari  Memberiku kesejukan dan kenyamanan  Senyuman indahmu menghiasi setiap hariku  Bersamamu aku bagai terbang bersama impian  Ku temukanmu diakhir perjalanan  Disaat ku lelah untuk bertahan  Kau membuat hariku penuh keceriaan  Bibir ini selalu di hiasi dengan senyuman 

Sahabat Mayaku

Gambar
Hanya lewat angin kita saling menyapa  Saling memberikan sapaan manis  Saling menanyakan kabar  Dan curhatan yang tak berguna lainnya  Aku mengenal namamu  Dan kamu pun mengenal namaku Rupamu hanya bisa kulihat lewat layar handphone  Aku amat merindukan sebuah pertemuan  Meski hanya sapa tetaplah kucandu  Ragaku dan ragamu memang tak bertemu  Tangan kita pun tak mampu berpegangan  Hadirmu bukanlah semu semata  Tetapi nyata dalam kata yang teramu  Jika nanti kita kan bertemu  Ikatan sahabat bukanlah kata palsu  Kebersamaan kita semoga tetap abadi   

Tak Bisa Ku Genggam Lagi

Gambar
Aku terdiam dalam sepi yang mencekam Malam yang sunyi memberiku isyarat rindu Bayanganmu terlintas jelas dalam ingatan Secangkir kopi tak bisa menenangkan hati yang lara Kenangan semakin meraja Kau pergi Meninggalkan duka dan tangis yang mendalam Melepaskan genggaman janji yang kau torehkan Tak sadarkah kau Genggaman yang dulu ku dekap dengan erat Telah menghilang bersamamu Aku ingin menggenggammu Terbang bersama menuju langit ke tujuh Tapi ini hanya sebuah ilusi Hanya bayangmu yang tersisa Sejuta kenangan telah menjadi abu Aku ingin menggenggammu lagi Tapi angin menghempasmu Jauh dari pandanganku Dan tanganku tak bisa meraihmu Hingga aku tersadar bahwa Kau Tak bisa ku genggam lagi 

Sahabat Sejati

Gambar
Kau laksana embun penyejuk  Membuatku nyaman ketika bersamamu  Suka duka kita lalui bersama  Canda dan tawa selalu kau lukiskan dari bibir simpulmu  Selalu bergandengan tangan kemana pun kita pergi  Berjalan bersama menyusuri lorong kecil  Menggapai impian demi masa depan  Kau adalah jawaban dari setiap kegundahanku  Kau adalah panutanku  Sahabat sejatiku  Tetaplah menjadi lilin bagiku  Menerangi disetiap sisi jalanku yang gelap gulita  Tetaplah dalam satu genggaman yang erat  Menepis gundah dan nestapa  Dan berbagi kisah 

Semesta Pun Tahu

Gambar
Tak perlu ku menceritakanmu kepada orang lain  Apalagi ke dunia maya  Bahwa kamu adalah milikku  Aku cukup menyimpanmu dalam memori terdalam ingatanku  Tuhan sudah memilih kamu sebagai arjunaku  Dan aku pun tak pernah mengelak akan hal itu  Menjadi dewi rindumu adalah hal yang paling menarik dalam sejarah hidupku  Menjadi pilihanmu adalah hal terindah yang kudapatkan  Aku tak perlu menceritakanmu pada camar di udara  Karena semesta pun tahu bahwa kau adalah milikku  Aku cukup menceritakan dalam setiap coretan sajak  Meskipun sederhana tapi terasa sempurna  Karena tokoh utamanya adalah kamu 

Media Pembelajaran Untuk Masa Pandemi Covid-19

Gambar
         Munculnya pandemi Covid-19 ini membuat masyarakat atau kita semua di dunia menjadi takut akan perkemabangan virus ini yang sangat cepat. Virus ini menular melalui percikan air liur (droplet) seseorang yang terinfeksi Covid-19. Maka dari itu kontak fisik secara langsung harus dihindari, karena kita tidak mengetahui apakah seseorang yang berada disekitar kita memiliki tubuh sehat ataupun sedang sakit. Dengan adanya penyebaran Covid-19  yang begitu cepat, pemerintah mengeluarkan banyak kebijakan yang memuat larangan kita untuk keluar rumah apabila tidak ada kepentingan yang mendesak. Selain itu pemerintah juga melakukan pembatasan transportasi atau larangan mudik, pemberlakuan jaga jarak dan hindari kerumunan.            Pemerintah juga mengeluarkan kebijakan dalam bidang pendidikan terkait virus Covid-19 yang dilansir secara resmi pada web Kemendikbud.go.id, Menteri pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) mengi...

Teruntuk Tuan Yang Kuceritakan Dengan Tuhan

Gambar
Tuan kehadiranmu laksana fajar  Membangunkan aku dari tidur panjang karena hati yang patah  Hari suram ku telah tiada karenamu  Engkau mewarnai hariku dengan canda dan tawamu  Teruntuk tuan yang kuceritakan dengan Tuhan  Pertahankan senyummu itu karena senyummu kekuatan bagiku  Tetaplah merona seperti jingga  Tetaplah menggenggam janjimu seperti merpati   Janganlah engkau menghilang seperti senja  Karena Tuhan telah mengirimmu untukku  Teruntuk tuan  Di mata orang lain kamu hanya sebuah teka-teki  Tapi bagiku kamu adalah harapan bagi kehidupanku  Biarkan semua orang membenciku  Aku rela waktu seribu tahun hanya untukmu  Biarkan aku berdarah dan luka hanya untuk  mendapati pancaran indah bola matamu  

Senja Memudar

Gambar
Rona jinggamu kian memudar  Seiring waktu berjalan  Pesonamu seakan menghilang  Dan tak bisa ungkap  Terkadang menyimpan beribu misteri  Terkadang engkau terlena  Terkadang pula engkau tak berdaya  Dimana keindahanmu yang dulu?  Senja... Engkau mulai memudar  Bahkan malam pun bergunjing tentangmu  Kau tak lagi indah  Aku juga enggan tuk menemuimu  Pada jingga yang merona  Kicauan burung-burung kecil pun tak terdengar  Hanya bisikan angin malam yang terdengar  Membawaku dalam kesedihan hati 

Menganalisis Pola Plot Cerpen “Seribu Kunang-kunang di Manhattan” Menggunakan Gaya Analitik

Gambar
Menganalisis Pola Plot Cerpen “Seribu Kunang-kunang di Manhattan” Menggunakan Gaya Analitik            Sebuah cerpen bisa terlihat indah bukan karena kisah atau tema yang menarik tetapi sebuah cerita bisa menarik jika memiliki pola alur atau plot yang menarik. Pola plot atau alur adalah pola dasar yang membangun situasi dan kejadian-kejadian penting dalam sebuah cerpen. Apakah pola atau keteraturan plot dalam cerpen ini seperti plot atau alur cerpen pada umumnya? Namun, apakah ada kelemahan atau pengecualian jika cerpen ini tidak menggunakan pola plot yang telah ditemukan?  “Seribu Kunang-kunang di Manhattan” karya Umar Kayam, sebuah cerpen yang terpilih menjadi salah satu cerpen terbaik majala sastra horison tahun 1996/1997. Cerpen ini menceritakan tentang sepasang manusia modern, yaitu Marno dan Jane yang berdialog tentang berbagai hal. Terkesan pula bahwa kedua tokoh itu tampak kesepian. sekalipun Marno dan Jane ini saling jatuh cinta, t...

Bolehkah Aku Cemburu

Gambar
Pagiku seharusnya bahagia  Menikmati secangkir kopi susu yang manis  Hariku seharusnya tidak begitu suram  Jika tidak dipenuhi duniamu  Aku ingin menikmati mentari pagi tanpamu  Dan terkadang aku merasa lelah  Menikmati nafas denganmu  Berharap bersamamu mengukir kisah cinta  Bak romeo dan juliet  Tapi terkadang itu sungguh menyiksaku  Kini aku harus menikmati luka dan sakit  Karena takut kehilanganmu  Menjauh darimu ku anggap itu hanya ilusi  Mungkin ada samudra lain yang ingin kau arungi  Bolehkah aku cemburu?  Pada awan yang sering kau pandang tanpa jeda  Dan bolehkah aku cemburu?  Pada senja yang memberimu dekapan hangat  Yang selalu membuatmu ingin bersamanya  Mungkin aku terlalu berlebihan  Tapi perlu engkau tau  Cemburu itu selalu menyelinap dalam imajinasiku 

Senja Tetaplah Dalam Genggamanku

Gambar
Senjaku  Ketika sore mulai menyapa  Engkau datang bersama merah jinggamu  Menyapaku dengan senyum indahmu  Menemaniku menyeruputi secangkir kopi kelabu  Sore sepiku terasa ramai karena kehadiranmu  Senjaku  Tetaplah engkau dalam genggamanku  Janganlah pergi walau hanya sebentar  Kau dan aku bertutur sapa dalam merah jingga  Kau dan aku akan selalu menjadi sahabat sejati  Senjaku  Aku menaruh harap padamu  Tuk uraikan sajak-sajakku tentang dirinya  Ya, walaupun hanya sekedar sajak sederhana namun bermakna  Jika engkau berhasil akan aku nyanyikan lagu senandung senja  Untukmu senja  Tetaplah salam genggamanku  Karenamu ceritakan yang ku semogakan  Berlanjut dengan bahagia 

Halu

Gambar
Secangkir kopi sore ini temani aku dalam kehaluanku  Aku berandai kau duduk disampingku  Menikmati senja sore ini  Menatap mataku dengan bola mata indahmu  Menggenggam tanganku dengan kehangatan  Senyummu mampu membuatku candu  Aku pikir ini rindu  Datang dan membentuk ruang-ruang sendu  Ternyata candu yang telah menjadi tabu dalam sunyi  Ku pikir ini akan menjadi romansa  Saat kau dan aku bersama  Ternyata hanya sebuah fatamorgana  Huu...  Aku jadi gila karena bayangan semu darimu 

Kepada Rindu

Gambar
Waktu telah berlalu  Hujan yang  mengguyur sesaat, menyisakan genangan dalam keheningan  Aku pun tak bisa memecahkan kesunyian  Rindu semakin menyeruak  Kepada rindu  Nyanyianmu semakin membuatku larut dalam rasa yang salah  Anganku terus bercerita tentangmu pemilik rindu  Bisakah malam ini engkau tak menggangguku  Rindu  Aku ingin sendiri, menuliskanmu seperti ini  Mengusirmu yang semakin menghujani hati  Hujan malam ini sudah reda  Bisakah kamu pergi bersama hujan itu Sudahlah, hujan itu seperti takdir tak mungkin ia kembali ke langit 

Aku dan Senyumku

Gambar
Senyum adalah satu hal yang sangat mudah dilakukan  Senyum adalah pancaran kebahagiaan bagi setiap orang tetapi tidak bagiku  Dibalik senyumku ada bibir yang diam membisu  Hati yang hancur dan mata yang terus menahan kepedihan       Senyumku menipu semua orang       termasuk juga kau       Engkau memang bersamaku       Tetapi kau tak pernah tau apa arti dari       senyumku        Aku tersenyum dibalik kepedihanku       Aku menutup semuan dengan rapi       Dengan seutas senyumanku di bibir ini  Menangis sambil tersenyum memang sangat sulit  Yang mudah menangis dalam kesendirianku  Air mataku menjadi saksi bisu  Saat aku menangis dalam diamku  Aku takkan menitikan air mata dihadapan orang lain Tetapi dengan senyumku aku bisa berdiri dihadapan orang lain  Meskipun mereka ...

Kepada Malam

Gambar
Bintangmu sangat bersinar malam ini  Tak seperti biasanya  Hati yang gelap menjadi terang karenamu Meskipun begitu aku tak bisa mengusir rasa sepi yang datang menghampiri  Aku ingin merangkai puisi indah untuknya tetapi tanganku kaku diterpa dinginya angin malam  Aku ingin melukis rindu tetapi jiwa enggan menyapa  Wahai malam mengapa engkau kian kelabu?  Kepada malam  Sepi dan rindu  Bercumbu dan menyepi menyesakan hati yang semakin kaku 

Setelah Engkau Pergi

Gambar
Jejak kepergianmu masih kuingat  Meskipun terhapus ruang dan waktu  Masih ada rasa yang membuatku terngiang  Aku pikir itu rindu  Ternyata bukan Itu hanya segumpal kenangan yang ingin diulang  Setelah engkau pergi  Ada ruang yang terasa kosong  Ada cela yang terasa sepi  Memang sulit melepas engkau pergi  Pikiran memaksa kita untuk melepaskan  Tetapi hati terus tersiksa  Setelah engkau pergi  Aku tak ingin menjadi candu karena rindu sudah cukup membuatku sendu  Ku simpan rinduku pada secangkir kopi  Karena ku tak ingin terlihat lemah pada rasa yang terkadang ku tak mengerti 

Menanti Waktu

Gambar
Antara jarak dan waktu yang tak berpihak  Ada jarak yang terbentang karena rindu  Ada cerita yang terbuat karena jarak  Tetapi percayalah  Ceritamu dan ceritaku akan menjadi cerita kita saat kita bersua  Begitupun dengan waktu menguji kita dengan perpisahan Dan air mata selalu menjadi hujan yang iklas  Disaat rindu datang menyesakan dada  Menanti waktu dan jarak kan berpihak  Tetapi itu mustahil  Karena waktu dan jarak tak akan mengerti tentang arti kerinduan 

Diam (mu)

Gambar
Ada yang merindukanmu dalam diam  Ada yang mencintaimu dalam diam  Ada yang mengagumimu dalam diam  Ada pula yang mendoakanmu dalam diam  Lalu melupakanmu dalam kediaman mereka  Kau bilang diammu adalah emas  Tapi tak kau ke mana arah diammu  Kian kejam  menghukummu  Entah apa yang kan terjadi  Kau menciptakan rasa gembira dengan sederhana  Kau bawakan aku dekapan lalu rindu kau rajut menjadi sebuah kecupan  Diammu datang merubah semuanya menjadi sunyi dan kelam  Dan pada akhirnya  Kau tak mampu mengubah diammu menjadi rasa gembira yang kau rasakan sebelumnya  Kau akan tetap diam membisu seperti batu yang tak ditumbuhi ilalang 

Pemuda Senja

Gambar
Aku melihatmu diarah yang sama  Kau tersenyum  Seberkas cahaya jingga menyelimutimu  Bersama dengan bayangan di ujung senja  Engkau kah itu?  Engkau berdiri gagah bak pangeran kuda putih  Nampak polos dengan senyum simpul dibibirmu  Pancaran sinar matamu larutkan rindu yang mendalam  Anganku mendekap dalam kalbu  Membawaku dalam ruang yang sunyi  Aku ingin bersamamu  Melepas rindu yang menyayat dinding hati  Melepasku dari kalbu dan sunyi  Seuntai harapku pada sang pencipta senja  Agar engkau  menjadi milikku  Karena kamu adalah senja bagiku 

Bahagia Itu Sederhana

Gambar
Tak perlu engkau mencari kebahagiaan ke ujung dunia  Karena kebahagiaan yang sesungguhnya pada saat kita berkumpul bersama  Berbagi suka duka, canda dan tawa  Menikmati keindahan alam bersama  Melepas tawa dengan menggema bumi  Bahagia itu sederhana  Ketika kita duduk melingkar sambil menikmati secangkir kopi penghangat jiwa  Di puncak batu kita bercengkrama menikmati senja yang kan pulang ke singgasananya  Kebahagiaan kita lepaskan   Bahagia itu sederhana  Mencintai orang-orang yang berharga  Yang tak hanya diikat dengan hati namun juga dengan darah  Kita memang bukan sedarah tetapi dengan bersahabat kita menjadi sedarah 

Harapan

Gambar
Di setiap pagi alunan nada fajar membangunkanku  Menyapa pagiku dengan senyuman hangatnya  Goresan kata hati mulai menggelitik  Sajak demi sajak mulai ku kutat  Mewakili isi hati yang suram  Rindu terus menyeruak sepi  Bayangan wajahmu terus terlintas dalam benakku  Luka semakin perih terasa  Berharap bersama dirimu  Menghapus masalalu yang kusam  Membuka lembaran baru dengan bahagia  Pada tegukan kopi pertamaku pagi ini  Terucap harap dan cita  Moga sapa pertamamu, awal kisah kita 

Nana

Gambar
Semenjak nana hadir di kehidupannya enu  Semuanya terasa berbeda  Enu menjalani hari penuh dengan warna warni cinta dari nana  Senyumannya nana selalu menjadi penyemangat buat enu  Nana  Bukan parasmu yang membuat enu jatuh cinta dan nyaman  Tetapi karena tutur kata dan sifat lembutnya nana  Genggaman tangannya nana membuat enu tak mau berpaling  Dekapannya nana selalu membuat enu nyaman  Di saat enu sedih dan rapuh nana selalu hadir membuat enu tersenyum lagi  Nana kau menjadi penawar dari rindunya enu yang selalu datang  Hatinya enu hanya untuk nana  Jadi nana tidak perlu takut kehilangan enu  Dengan nana enu rasa nyaman seperti di selimuti kain sutra  Hingga  Suatu saat enu dan nana pulang ke rumah yang sama, duduk di beranda yang sama  Menikmati secangkir kopi berdua sambil berbagi canda dan tawa  Menanti waktu kan berganti 

Janji Manis

Gambar
Ada tawa yang ku rindukan Saat senja datang menghampiri  Memberikan kesimpulan dari hari yang hanya sebatas janji  Penaku terus saja mengukir kisah tentangmu   Kau selalu menjadi candu bagiku tuk selalu merindu Kisah kita sangat indah sebelum kau pergi tanpa pamit  Kau mengucap kata yang menggoda jiwa  Membuatku terbuai dengan sentuhan manjamu  Terlena dalam tipuan asmara  Hingga aku tak sadar kalau itu hanya tipuan semata  Mulutmu mudah mengucap janji  Namun tak satupun kau tepati  Janji-janjimu dulu indah kini hanya sekumpulan sampah yang tak berguna 

Rindu dan Sendu

Gambar
Aku kan selalu merindu  Di setiap saat bahkan setiap waktu berjalan  Di saat sendu rindu pun datang menghampiri  Selalu begitu dan lebih rindu  Mengapa?  Mungkin karena sendiri, sepi dan tak ada yang menemani  Kemudian hadir si pengoyak hati yaitu rindu  Rindu dan sendu  Selalu datang beriringan, muncul bersamaan       bagaikan semut merah yang hendak mencari saranganya  Pada saat pulang pun bergandengan bersama selamanya  Selalu merasa rindu jika sendu datang menghampiriku  Tetapi tenanglah dalam angin aku sampaikan rindu  Pada malam aku memberi kabar bahwa aku menunggu syair-syair rindu darimu yang telah lama termanggu  Aku rindu yang merindu 

Perihal Patah Hati

Gambar
Terkadang cinta bisa memisahkan dua orang yang saling mencintai  Pergi adalah hal yang membuat kita paling terluka  Datang dan pergi sudah menjadi cerita lama  Atau sudah menyatuh dengan jiwa bumi  Awalnya dia memberi sejuta cerita dan kenangan  Dia membuat aku larut dalam cerita itu  Lalu dia pergi meninggalkan cerita dan kenangan yang mematahkan hati  Hari- hari  aku lalui dengan air mata  Meratapi kepergiannya  Dia sudah membawa sepotong dari hatiku  Dia hanya menyisahkan sedikit dari sepenuh hati  Berharap dia kembali tetapi itu hanya semu  Tak ada seorang pun di dunia yang rela di tinggal pergi  Ya, karena pergi itu menyakitkan   Aku ingin cepat memulihkan hati yang telah patah  Menggantikannya dengan hati yang baru   Sangat sulit tetapi harus mencoba  Ibaratkan ranting yang patah karena angin  Akan sulit jika menyatukannya kembali  Tetapi ranting tidak pernah m...

Senyum Dibalik Topeng

Gambar
Terkadang senyuman bisa menipu semua orang  Di balik senyumku ada topeng yang selalu kukenakan Menyembunyikan perasaan dibalik senyuman  Kekosongan menghiasi hari-hariku  Sepi sunyi semu dan kehampaan temaniku dalam kesendirian  Aku memang tersenyum tetapi air mataku terus mengalir   Rasa nyaman memang ada tetapi semuanya ku rasa buram  Pembohong yang manis julukan yang tepat untukku  Canda dan tawa tak bisa mengobati rasa yang semu  Biarlah mereka melihat senyumku  Tanpa tau apa arti senyum dibalik topeng itu  Hati dalam kesendirian  Melihat semua kehidupan dibalik topeng kebohongan