Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

Hujan Bersamamu

Gambar
Alunan rintik hujan mulai mendekap romansa jiwa  Guguran air menyelubungi rona pipi,  Senyum sepasang insan Berteduh di bawah rumah tua seberang jalan  Tatapan mata sayu nan sendu  Angin berhembus menusuk rongga kalbu  Menunggu hujan reda,  Canda dan gurau mulai mengambil bagian  Ya,  Terjebak hujan kali ini sangat berbeda  Hujan bersamamu  Terasa hangat seperti dalam dekapan jingga 

Rindu

Gambar
  Rindu  Tak perlu diungkapkan  Tak perlu dipendam juga  Cukup diam dan menunggu  Karena ku tau,  Kau pasti akan datang  Setelah ku pejamkan mata  Walau hanya sebatas imajinasi  Begitulah cara rindu menghibur  diri  Tanpa harus berteriak 

Terkadang Masa Lalu adalah Ujian

Gambar
Masalalu adalah kenangan  Masalalu adalah pelajaran  Namun terkadang masalalu adalah ujian  Berusaha untuk melupakan tetapi selalu teringat  Berusaha untuk melepaskan tetapi selalu terikat  Banyak orang mengatakan  Jadikan masalalu sebagai senjata untuk bangkit  Dan meraih masa depan  Tetapi meskipun begitu  Dia selalu datang menghantui  Marah Sedih  Kecewa  Dendam  Iya semua itu pernah ku rasakan  Ketika dia datang merasuki pikiranku  Mencoba untuk berdamainya   Meyakinkan diri untuk melupakan  Mengharapkan agar tak ingat lagi  Dan percaya bahwa di setiap kegelapan  Selalu ada cahaya yang menerangi  Jadikan dia sebagai pelajaran  Indah ataupun buruk  Dan berhenti meratapi  Yakinlah .... Ujian pasti berlalu,  Begitupun dengan masalalu 

Berada Dalam Genggamanmu

Gambar
Ketika senja hendak pergi  Aku mencoba membunuh sunyi dengan  Dentingan nada piano yang menyentuh rasa  Getaran asmara kembali menyapa  Kehangatan tercipta memeluk cakrawala  Genggaman langit membuat malam enggan beranjak  Dan kala itu engkau hadir laksana pangeran malam  Memberiku genggaman hangat hingga ke rongga jiwa  Seketika syairku menjelma sebuah senyuman  Cerita rumpang menjadi kisah indah nan romantis  Karena genggaman cinta dan kasihmu  Genggamanmu meluluhkan hati yang risau  Gengamanmu menjadi penawar rindu  Aku berbisik kepada malam  Biarlah genggaman itu bersamaku  Sampai nanti takdir dan waktu berkata  "Berhenti menggenggamnya"  Bagiku berada dalam genggamanmu adalah  dunia yang berbeda 

Merindukan Purnama

Gambar
Ketika senja berpamitan Aku kembali terlelap dalam angan-angan Beranda tua senantiasa menjadi saksi  Akan kesendirian yang hampa  Merenungi dan meratapi jiwa yang terlena  Angin malam kembali menyapa  Membisikkan bahasa kalbu yang tak ku mengerti  Hati kembali bertanya "kemana purnama yang indah dulu?"  Purnama yang memancarkan cahaya cinta  Hingga menebus rongga dada  Yang kini purnama itu menjadi buram  Pantulan cahayanya meredup  Jejak-jejak luka pun semakin meraja  Bahkan rindu pun menjadi isyarat yang tak bermakna 

Sajak Afsun

Gambar
Tatapan mata sayu nan romantis  Menghangatkan jiwa yang beku  Gairah rindu menyentuh kalbu  Bibirku terasa kaku tak bisa berkata  Melihat tawamu,  Mendengar senandungmu Terlihat jelas di mataku  Pancaran cahaya bahagia  Anganku berbisik,  "Inikah makhluk Tuhan yang penuh pesona"   Kecanduanku kini melampaui imajinasi  Hingga tanpa sadar waktu berlalu  Menutup cerita kita hari ini 

Lukisan Kehidupan

Gambar
Hidup seperti sebuah lukisan Kadang berwarna, kadang kusam Terkadang ada saja coretan yang mengganggu Terkadang menyatu dan terkadang beradu dalam satu lembaran Tak pernah menyatu Semua terasa menyakitkan tetapi kuas menari dengan lihai Membuat semua terasa indah Menyatu dalam satu harmoni Semua warna menyatu, Dalam sebuah pesona yang hidup Hingga tercipta tawa dan tangis yang seirama Namun bermakna bahagia 

Zona Nyaman

Gambar
Jalani hidup seperti aturan semesta  Hari ini kau bahagia, mungkin besok kau bersedih  Hari ini kau diatas, mungkin besok kau dibawah  Hari ini kau menang, mungkin besok kau kalah  Meskipun begitu hidup harus tetap dijalani  Tebarkan senyum disetiap langkahmu  Agar orang-orang itu mengira hidupmu baik-baik saja  Jangan jadikan beban sebagai alasan kamu lemah  Tapi jadikan dia senjata untuk kamu bangkit  Zona nyaman memang indah  Tapi cobalah untuk keluar   Zona nyaman memang asyik  Tapi cobalah untuk menghindar  Jangan terus terjebak dalam zona nyaman  Ingat hidup berjalan maju dan tak akan pernah berhenti pada satu titik Ikuti kata hati  Carilah jalan menuju kebaikan  

Singkat Saja

Gambar
Sehelai kata, sepucuk kalimat  Sepenggal kisah yang tak usai  Sebait puisi,  seribu sajak  Cerita lama yang kembali teringat  Ingin berlari namun kaki terasa kaku Ingin melupakan namun waktu tak berpihak  Kertas putih dan pena hitam  Pernah menjadi teman terbaik kala itu  Seketika berubah menjadi kenangan  Singkat saja Biarlah kisah itu terkubur dengan rapi  Dalam sukma kelabu nan sejuk  Hingga pada waktunya takdir berperan dengan baik 

Sajak Secangkir Kopi

Gambar
Kembali ku jumpai dirimu  Hangat dan nikmat  Manis seperti janji sang mulut manis  Sedikit hambar dan pekat  Seperti rasa yang tak di restui semesta  Sore ini sembari menanti senja datang menyapa  Ketika sunyi menyekat dalam kalbu  Ku seduh syair bersama air,  Lalu ku tuang bait puisi dalam cangkir,  Hingga tercipta secangkir kopi bersajak rindu  Beraromakan dirimu   Ku seruput, sambil menikmati angin yang berhembus dengan manja  Tegukan pertama tak berasa seperti hadirmu yang hanya sekadar ada Tegukan kedua sedikit dingin seperti sikapmu saat ini Tegukan terakhir menyisakan ampas seperti endapan rindu dalam angan 

Perkara Rindu

Gambar
Engkau pernah berkata hujan adalah penawar rindu  Tetapi ... Mengapa dia diam-diam menyimpan kenangan dan rahasia? Engkau juga pernah berkata kopi adalah teman terbaik disaat engkau sedang merindu  Tetapi... Mengapa dalam diam dia menabur janji dan harapan? Ya .... Harapan akan sebuah temu  Yang tak kunjung bersua  Ini hanya perkara rindu Yang seiring irama datang secara tiba-tiba  Lalu menghilang seketika  Dan mencoba merayu waktu  Untuk mengubah rindu menjadi sebuah temu  Bukan hanya sekadar sapa 

Mengelola Blog

 Penjelasan singkat tentang  a. Proses pembuatan blog  b. Struktur - struktur blog  c. Kelebihan dan kekurangan blog  d. Manfaat blog bagi pelajar 

Kosong

Gambar
Sepi yang mencekam  Rindu yang mengguncang  Hati yang pilu  Dentingan piano menjadi pelipur lara  Hujan yang terus mengusik  Pikiran dan jiwa yang merana  Entah rindu datang menghibur  Atau hanya sekadar mampir  Entah musik yang berbunyi  Atau hanya sebuah kata yang lalu  Ahh.... Hanya secangkir kopi dan sebait puisi  Yang dapat menghiburku  Bukan dirimu atau kata-kata puitismu  Sudahlah jangan mencoba tuk merayu 

Rosalia

Gambar
Pancaran mata indah nan sendu  Mengalunkan nada cinta dan kasih  Yang mngeratkan rasa  Cantikmu abadi Tak usang karena waktu  Rosalia ... Hatimu selembut sutra  Jiwamu kuat  Meskipun seringkali ditempa emosi dan keadaan  Wajah ceriamu  Senyuman indahmu  Menutupi segala luka dihatimu  Rosalia .... Aku ingin menjadi sepertimu  Tapi aku tak bisa  Sungguh Engkau wanita yang sempurna 

Sajak Bisu

Gambar
Hampa dalam kata, bisu dalam ucap Bibir terkatup, hati yang merintih Sunyi dalam duka, raga terguncang Rindu menepi, pikiran yang menari Piano mengalunkan nada sendu Menghibur jiwa yang pilu Secangkir kopi menepis duka Jiwa yang merana 

Sajak Sang Gadis

Gambar
Di rundung duka, tangis dalam hampa  Menerpa jiwa yang kian rapu  Hati tergores Rangkaian kata menjadi kalbu  Mata berkedip menerpa kelopak yang kian sayu  Air yang tertahan rapi berubah menjadi sungai yang meronta  Jatuh perlahan membasahi pipi merah merona  Hati hampa  Kertas yang menjadi usang  Bibir menutup segala duka Menebar pesona senyum indah bak mentari  Lembut dan terasa hangat  Mengecap duka dengan senyuman  Wajah berseri  Seakan engkau baik-baik saja Menahan tangis dalam duka nespata  Ahh... Kau sungguh pandai merayu  Berusaha tegar di depan ribuan mata yang memandang  Gadis yang manis 

Tanpa Makna

Gambar
Ku tapaki jalan tanpa batas ruang dan waktu  Jiwa bersenandung ria  Mengalunkan nada sendu tanpa melodi  Kecapi indah nan merdu ku petik dengan hati yang sunyi  Kaki terus melangkah menuju arah yang sama  Di manakah ujung jalan ini?  Suara hati yang lirih bertanya  Dan ku terdiam tanpa sapa  Ahhh.... Pasti disana  Cahaya memancar di ujung jalan  Ku hampiri dengan senyum tanpa henti  Pemuda tampan dan gagah berdiri bak pangeran senja kala itu  Ku pikir engkau  Ternyata hanya bayangan yang terlintas  Tersapu angin  Kala itu pun  Rinduku menjelma menjadi rintikan hujan  Menghapus kenangan dan masa lalu