Apresiasi Karya Sastra






Apresiasi karya sastra Puisi “Derai-derai Cemara” karya Chairil Anwar 

Cemarah menderai sampai jauh
Terasa hari akan jadi malam
Ada beberapa dahan ditangkap merapuh 
Dipukul angin yang terpendam 

Aku sekarang orangnya bisa tahan 
Sudah beberapa waktu bukan kanak lagi 
Tapi dulu memang ada satu bahan 
Yang bukan dasar perhitungan kini 

Hidup hanya menunda kekalahan 
Tambah terasing dari cinta sekolah rendah 
Dan tahu, ada yang tidak diucapakan 
Sebelum pada akhirnya kita menyerah

Kritik sastra puisi “derai-derai cemara” karya Chairil Anwar 
         Tema yang digunakan dalam puisi ini adalah tentang perubahan yang terjadi pada diri seseorang atau manusia yang terpisah dari kehidupan di masa lalunya. Dalam puisi ini juga pilihan kata yang digunakan sangat sederhana, sehingga pembaca mudah memahami isi dari puisi ini dan pembaca juga seolah-olah merasakan apa yang dialami oleh pengarang. Puisi ini menggunakan tipografi atau perwajahan berbentuk larik atau baris dalam puisi juga dapat menambah aspek kekuatan makna dan ekspresif penyair. Puisi “derai-derai cemara” ini terdiri dari tiga bait, dan setiap baitnya terdiri dari empat larik. 
          Puisi sangat cocok untuk dibaca oleh semua kalangan karena pada saat ini masyarakat cendrung bekerja keras tetapi lupa pada penciptannya. Puisi ini dapat mengajarkan kepada kita bahwa sesungguhnya sekeras apapun kita berusaha tetap saja semua jalan hidup dan keputusan Tuhan yang menentukan. Dalam puisi ini juga terkandung nilai-nilai yang bisa kita petik yaitu nilai moral, dimana kita berusaha untuk  menggapai cita-cita atau apa saja yang kita inginkan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hanya Ingin Bersama Dengan-Mu

Selamat Pagi

Kepada Fajar